Thursday, January 19, 2006

Pasar Cikini

Salah satu pasar yang sering juga dikunjungi, ya pasar apik ini.
Waktu masih sering nginep di Menteng Prada, pasar yang terdekat ya pasar Cikini. Hampir tiap pagi begitu bangun tidur inceran pertama jalan kepasar, selain beli bahan mentah untuk menu hari itu, juga cari sarapan pagi.
Ada macem2 deh mulai dari mie pangsit, bubur, soto malah masakan padangpun ada, juga kue2 tradisionalnya. Disepanjang jalan, mobil2 van yang menjajakan kue2 berjajar, pokoknya komplit deh, dan rasanya, harganya juga gak mahal2 amat.
Kalau ke pasarnya yang diburu adalah, kelapa kopyornya, kolang kalingnya yang super gede, dan bahan2 makanan yang biasanya langka di AD jadi inceran untuk dinikmati selagi di Jakarta dan ujung2nya dibeli untuk dibawa ke AD juga.
Dari mulai kencur yang gede2 dan bagus, labu siam mini, leunca, sampe juga jeruk limo yang gede2 dan banyak banget airnya dan kali ini gandaria....., kalau barangnya bagus2, jadi seneng dibawa jauh2 ke AD, rasanya worthed deh.
Sayangnya kali ini gak ada tape singkong, padahal biasanya gak pernah absen bawa tape singkong, apa karena musim hujan ya, jadi gak bikin, wah sedih deh.....
Untung yang lain2 ada, dan yang utama ada gandaria....horeeee, jadi gak kecewa amat nih.
Pokoknya disini nih barang2nya pilihan banget, jadi aja pasar ini tempat yang sering dikunjungi.

Kita intip yuk apa aja isi keranjang belanjaanku kali ini, yang bakal dibawa ke Abu Dhabi.

Nah kalau jeruk limo ini, biasanya untuk ayam saus mentega atau juga pelengkap siomay. Kalau gede2 gini enak airnya banyak.


Labu siam mini, biasanya direbus aja dan dimakan sebagai lalaban, dan sambelnya ya sambel Gandaria, lauknya biasanya prestoan ayam atau bandeng. ( kalau menu dikeluargaku tapinya)

Kencur yang lumayan besar2. Gampang ngupasnya kalau gede2 ( males - mode on). Ini langka di AD, sampe saya berusaha tanam nih kencur di pot, tapi bawa sih tetep aja, just in case.....
Kami tuh penggemar pecel soalnya, jadi selalu butuh kencur.
Nah ini yang namanya leunca, dimakan mentah sebagai campuran sambel bisa, atau kalau dimasak dicampur oncom nama masakannya adalah Ulukutek.

Ini nih yang namanya Gandaria, kecut kayak mangga muda dan renyah. Kalau mau disantap bijinya harus dibuang dulu, nah kalau kecil2 gini lama banget buangin bijinya, udah keburu ngences duluan.... Bijinya berwarna ungu dan rasanya pahit kalau termakan.

Gandaria yang besar ini, cepet kerjaan buangin biji2nya lha wong gede2, cuman kulit bijinya juga mesti dikupasin dulu, lha wong kueras banget, gak enak dimakan....
Enaknya Gandaria ini dibuat campuran sambel, kayak sambel mangga muda gitu....
Sayangnya Gandaria nih buah musiman, jadi gak selalu mudik nemu Gandaria, kali ini sangat beruntung deh nemu buah langka ini...

Ada langganan dipasar ini , Pak Anda dengan asistennya Ijul, bisa melalui telepon kita pesan dan mereka akan menyiapkan pesanan kita, besoknya tinggal diambil saja. Praktis kan ?. Pokoknya tempat ini memang menyenangkan dikunjungi.

Berhubung datengnya kesiangan jadi aja si Pak Anda gak ada dan Ijul pun raib kemana tau; untung yang ada si Ibunya, baik juga dalam berdagang dan senang juga difoto bareng....
Yang jadi sasaran baru kali ini, opaknya, nah si opak ini kalau untuk sajian sore dan hujan2 gini di Jakarta kan laris, mana udara dingin sedang opaknya hangat2 baru digoreng walah..... pake teh panas manis....
Jadi aja gak ada fotonya, lupa, tau2 udah digoreng dan dimaem.....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home